Widget HTML #1

Fungsi Saron Alat Musik Tradisional

Fungsi Saron Alat Musik Tradisional. Saron adalah Alat Musik terdiri dari 7 atau 14 bilah yang terbuat dari bahan logam perunggu yang dimainkan dengan cara dipukul, dengan mempergunakan alat bantu pemukul. Alat Musik ini merupakan jenis Alat Musik yang tergabung dalam perangkat gamelan. Kata Saron merupakan metatetis (pergantian tempat huruf hidup atau huruf mati) dari kata Saron yang berarti suara nyaring atau keras (bahasa Jawa Tengah). Saron adalah Alat Musik yang bersuara nyaring atau keras.

Fungsi Saron Alat Musik Tradisional

Cara Memainkan Alat Musik Saron

Untuk membunyikan nada-nada Saron di pergunakan alat pemukul yang di sebut Panakol Saron. Panakol Saron terbuat dari bahan kayu yang bentuknya hampir menyerupai palu. Panakol Saron di pergunakan oleh tangan sebelah kanan. Agar bilah nada yang di pukul tidak terlalu lama bergetar. Maka menekan bilah Saron dilakukan jari tengah sebelah kiri.

Jenis-Jenis Alat Musik Saron

Menurut ukuran dan fungsinya, terdapat tiga jenis saron: demung, saron barung, dan saron panerus atau peking.
  1. Demung Saron berukuran besar dan berokaf tengah. Demung memainkan balungan gendhing dalam wilayahnya yang terbatas. Pada teknik pinjalan, dua demung dan slenthem membentuk lagu jalin - menjalin. Umumnya, satu perangakat gamelan mempunyai satu atau dua demung. Tetapi ada gamelan di kraton yang mempunyai lebih dari dua demung.
  2. Saron Barung Saron berukuran sedang dan beroktaf tinggi. Seperti demung, saron barung memainkan balungan dalam wilayahnya yang terbatas. Pada teknik tabuhan imbal - imbalan, dua saron barung memainkan lagu jalin menjalin yang bertempo cepat. Seperangakat gamelan mempunyai satu atau dua saron barung, tetapi ada gamelan yang mempunyai lebih dari dua saron barung. Suatu perangkat gamelan bisa mempunyai saron wayangan yang berbilah sembilan. Sebagaimana namanya menunjukkan, saron ini dimainkan khususnya untuk ansambel mengiringi pertunjukan wayang
  3. Saron Panerus ( Peking) Saron yang paling kecil dan beroktaf paling tinggi. Saron panerus atau peking ini memainkan tabuhan rangkap dua atau rangkap empat lagu balungan. Lagu peking juga berusaha menguraikan lagu balungan dalam konteks lagu gendhing.
Dikutip dari berbagai sumber